Rabu, 29 Agustus 2007

hitam putih kehidupan

Konon, hiduplah seorang wanita bernama Sukesi. Dewi Sukesi, lengkapnya. Dia anak seorang penguasa dijamannya. Wajahnya cantik, lebih cantik daripada pelangi. Badannya tinggi semampai, dengan leher yang jejang. Matanya bulat, terlindung lentik bulu matanya. sorot matanya tajam. Tapi dibalik ketajaman itu kesejukan dan keteduhan sering meletupletup menguak rona kharismatik.

Seribu lelaki telah datang meminangnya. Tapi tak satupun mampu meluruhkan hatinya. Tak satu pun mampu memenuhi permintaannya.

Suatu hari, ia menyampaikan satu syarat kepada ayahandanya untuk bisa dipenuhi lelaki yang hendak meminangnya.

Sebuah permintaan yang sontak disambut petir menggelegar. Awan-awan yang berarak tiba-tiba berkumpul, menggumpal hitam. Angin berhenti berhembus. Pohon-pohon terkulai tak mampu berdiri. Burung-burung yang sedang terbang tiba-tiba jatuh mencium bumi. Dibelahan bumi lain, bulan tiba-tiba sembunyi dibalik bayangan bumi. Ronanya memerah. Seorang putri sedang merajuk: "Uraikan sastra jendra hayuningrat pangruwating diyu! Uraikan rahasia alam semesta, uraikan rahasia hitam putihnya kehidupan!"

Telah datang padanya seribu lelaki dari seribu negeri untuk meminangnya. Tapi, tak seorang pun yang mampu memenuhi permintaannya. Jika pun ada, Dewi Sukesi belum merasa puas. Dan seribujuta pertanyaan yang dilontarkannya tak terjawab.

Hingga suatu ketika, datanglah seorang tua. Rambutnya telah memutih. Demikian juga jenggot yang dibiarkan menyentuh dadanya. Kerut kulitnya menghias wajah dan tangannya.

"Aku datang untuk anakku. Dia ingin meminangmu menjadi hatinya" Katanya pada Sukesi dengan disaksikan ayahnya.

"Kau tahu syaratku. Kau harus memenuhinya" Jawab Sukesi.

"Baiklah. Aku datang dari waktu yang tak beruang. Dari tempat yang tak berbatas. Ijinkan aku menuju ruang hatimu untuk anakku." Pinta Si lelaki Tua.

Lalu, atas permintaan lelaki tua itu, mereka menuju sebuah taman luas. Hanya berdua.

Lelaki tua itu pun mulai mengurai hitam putih kehidupan dan rahasia alam semesta...

Tidak ada komentar: